Pages

Mar 7, 2015

Sejarah Tanaman Lada di Indonesia dan Lampung

Asal muasal tanaman lada (Piper nigrum Linn) di Indonesia khususnya di Lampung berasal dari daerah Ghat Barat, India. Tanaman lada dibawa oleh para penyebar agama hindu yang datang ke-Indonesia abad pertama masehi sampai pada abad permulaan masehi. Pada masa kerajaan Sriwijaya tanaman lada telah mulai dibudidayakan mengingat eratnya hubungan Sriwijaya dengan kerajaan Chola Mandala. Hubungan yang erat itu akhirnya runtuh setelah kerajaan Chola menghancurkan Sriwijaya, datangnya tentara dari India turut serta membawa tanaman lada ke Sumatra.
Tanaman lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Bukti itu dapat kita lihat di Lampung yang begitu terkenal dengan tanaman ladanya, bukti tertulis sejak zaman kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan pasai yang menguasai perdagaan lada di Lampung. 

Lada Lampung
Lampung sudah menjalinan hubungan dagang dengan Sunda dan Jawa. Beberapa barang komoditasnya antara lain kapas, emas, madu, lilin, rotan, lada,beras, dan hasil bumi lainnya. Sesuai dengan catatan Tomé Pires bahwa kerajaan Sunda (regño de Çumda)menjalin hubungan dagang dengan Tulangbawang dan Sekampung.Hubungan dagang tersebut berlangsung terus hingga masa Kesultanan Banten. Beberapa barang dagangan dari Tulangbawang seperti lada masuk ke Sunda melalui pelabuhan Cheguide(Cigede). Pelabuhan ini dapat dilokalisir yaitu di situs Kramat, Tangerang dekat muara Sungai Cisedane (Saptono, 1998).
Dan kemudian Kesultanan Banten pada awal abad ke-15. Lada asal Lampung kemudian terkenal ke-seluruh dunia setelah para pedagang Eropa berhasil mengusai Malaka pada tahun 1511. Para pedagang Eropa akhirnya tahu Lampung adalah sebagai penghasil komoditas lada terbesar di Nusantara.
Perdagangan lada Lampung waktu itu mayoritas di monopoli  Banten yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Tulangbawang, Keratuan Pugung dan Keratuan Darah Putih. Banten kemudian membawa lada Lampung masuk Malaka, dari sana lada Lampung masuk pasaran Eropa dan seluruh dunia. Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan di Eropa, lada merupakan komoditas yang sama berharganya dengan emas. Hingga hari ini Lampung merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia.

 
Penulis : Antoni           

No comments:

Post a Comment

 
Selamat Datang Welcome