Pages

Mar 12, 2015

Sejarah Hubungan Lampung dengan Cina


Lampung adalah sebuah daerah di pulau Sumatra bagian selatan, kawasan persebaran wilayah dan bahasa Lampung dahulukala lebih luas jika dibandingkan sekarang, wilayah persebarannya meliputi sebagian daerah Sumatra Selatan dan Bengkulu. Banyak dari kita yang tidak tahu bahwa Lampung pada masa dahulukala telah mempunyai hubungan perdagangan dengan Dinasti-Dinasti yang pernah berkuasa Cina, hubungan perdagangan itu telah dimulai pada permulaan abad masehi, walaupun catatan tertulisnya seperti dalam Kronik Cina baru ada pada abad 4 masehi. Ada dua kawasan di Lampung yang mempunyai hubungan dengan Cina yaitu Kenali dan Tulang Bawang. Kerajaan-kerajaan di Lampung mempunyai keunggulan dibandingkan kerajaan tua lainnya di Indonesia, sebagai perbandingan kerajaan Kutai tidak begitu di kenal bangsa lain khususnya dalam bidang perdagangan seperti halnya dengan Dinansti-Dinasti yang ada di Cina. 
 
Kenali atau Sekala Brak 
Kerajaan Kenali atau Sekala Brak adalah sebuah kerajaan yang berpusat di kecamatan Belalau Kabupaten Pesisir Barat. Dalam catatan Kitap Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt bahwa antara tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah kerajaan Kan-to-li atau Kendali yang terletak antara pulau Jawa dan Kamboja. Dalam catatan Kitap Tiongkok kuno Dinasti Liang (502-556) yang juga disalin oleh Groenevelt kedalam bahasa Inggris dalam bukunya, Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources, Bhratara, Djakarta, cetak ulang 1960 (edisi pertama 1876), hal. 60, disebutkan tentang letak Kerajaan Kenali/Sekala Brak yang ada diselatan Andalas dan menghadap kearah Samudra Hindia, negeri ini menghasilkan pakaian yang berbunga, damar, kapas, pinang dan kapur barus, barang-barang ini adalah yang diperdagangkan dengan Cina. Dalam tulisan Prof. Wang Gungwu “ The Nanhai Trade: A study of the early history of Chinese trade in the South China Sea” dalam majalah ilmiah Journal of Malayan Branch of the Royal Asiatic Society dengan lebih spesifik menyebutkan bahwa pada tahun 441,455, 502, 518, 520, 560 dan 563 yang mulia Sapanalanlinda dari negeri Kendali mengirimkan utusannya ke Negeri Cina. Menurut L.C Westenenenk nama kendali ini dapat kita hubungkan dengan Kenali ibukota Kecamatan Belalau sekarang. Sedangkan nama Sapanalanlinda itu menurut kupasan dari beberapa ahli sejarah, dikarenakan karena lidah bangsa Tiongkok tidak fasih melafaskan kata Sribaginda. Prof.Oliver W.Wolters dari Universitas Cornell, dalam bukunya Early Indonesian Commerce, Cornell University Press, Ithaca, New York, 1967, hal. 160 mengatakan bahwa ada dua kerajaan di Asia Tenggara yang mempunyai hubungan perdagangan dengan Cina pada abad 5 dan 6 salah satunya adalah Kenali di Andalas. Di kawasan Kenali juga banyak ditemukan peninggala-peninggalan pecahan-pecahan keramik Cina yang sudah berusia sangat tua. 

Negeri  Tulang Bawang 
Tulang Bawang adalah Negeri yang juga pernah menjalin hubungan perdagangan dengan Cina, negeri ini berada disekitar Sungai Tulang Bawang, bukti-bukti adanya hubungan perdangan itu terdapat pada ribuan peninggalan pecahan-pecahan keramik Cina yang ditemukan pada beberapa benteng di sekitaran Tulang Bawang, seperti yang ditemukan pada Benteng Sabut atau bujung Menggalou dari awal masehi, dimulai dari dinasti Han (awal masehi hingga abad III), T’ang (abad VII-X), Song (abad X-XIII), Yuan (abad XIII-XIV), Qing (abad XVII-XVIII). Peninggalan pecahan Keramik juga ditemukan dibeberapa situs di sekitaran hulu Wai Tulang Bawang. Sedangkan catatan tertulis ada pada kitap sejarah dinasti Liang antara tahun 430-475, dimana To-lang P’o-hwang pernah beberapa kali mengirimkan utusan ke-Cina. Berita Cina hanya sekali saja menyebut kerajaan ini (Sumandio, 1990:79). Sebagai bangsa Indonesia kita patut berbangga karena nenek moyang kita pada masa dahulu kala telah mampu mengembangkan hubungan perdagangan dengan Cina, bahkan telah dimulai pada permulaan abad masehi, hal ini telah membuktikan bahwa nenek moyang kita telah mempunyai teknologi perkapalan yang canggih dengan mempunyai pengetahuan arah dan angin yang tepat, mempunyai pengetahuan bahasa dan juga diplomasi hal ini juga membuktikan nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang sangat tinggi.

 
Penulis : Antoni           

No comments:

Post a Comment

 
Selamat Datang Welcome