Seorang pakar bahasa Melayu Tionghoa, Prof. Dr. Ding Choo Ming dari
Institute ATMA Universitas Kebangsaan Malaysia yang amat disegani
sebagai pakar bahasa Filologi dan peradaban Melayu menyimpulkan bahasa
Lampung adalah ibu dari bahasa melayu moderen termasuk bahasa Indonesia.
Untuk membantah pendapat yang menyatakan bahasa melayu berasal dari bahasa dayak. Itu artinya Proses itu berlangsung selama ribuan tahun, karena bahasa Melayu awal adalah percampuran bahasa Lampung dengan bahasa bangsa lain.
Bahasa Lampung sebenarnya sangat menarik untuk diteliti karena penuh makna serta banyak sekali memiliki kandungan nilai sejarah, salah satu contohnya adalah matakhani dan batang akhi.
Matakhani
Untuk menyebut kata matahari masyarakat Lampung biasa menyebutnya dengan kata "matakhani", bila kita pecah perkata maka akan dihasilkan kata mata-kha dan ni yang artinya adalah mata-dewa matahari-nya. Kata kha atau Ra artinya adalah dewa matahari,terlihat Kha atau Ra berubah bunyi menjadi Ha pada kata mata-ha-ri.
Berikut ini adalah penjelasannya; Dalam bahasa Lampung "khani"artinya adalah "Hari". Perhatikan kalimat berikut ini di "negerini haga pekhang", yang artinya "di negerinya mau perang". Negeri-ni artinya adalah negeri-nya, jadi "ni" artinya adalah "nya". Singkatnya kata khani terdiri dari dua kata yaitu "kha" dan "ni". Jika "ni" artinya adalah nya bagaimana dengan "kha". Kha atau Ra, logat bahasa Lampung "R" berbunyi "kh".Pada sejarah Mesir di zaman kekaisaran Firaun ada dewa yang disembah yaitu "dewa penguasa langit berlambang matahari yang disebut "Ra".
Bukan sebuah kebetulan atau ilmu cocokologi untuk menghubung-hubungkan dengan mesir apalagi zaman piramida sebab terdapat persamaan kata dan juga arti. Khani artinya adalah "hari" sedangkan "Ra" adalah penguasa langit matahari. Arti "khani atau Hari adalah tiap-tiap kemunculan matahari.Jika arti Kha pada kata khani adalah dewa penguasa langit matahari dan "ni" adalah nya. Maka kata "khani" artinya " dewa mataharinya. Waktu Kemunculan matahari. Besar kemungkinan hubungan Lampung dan Mesir sudah ada sejak kurang lebih 4000 SM.
Batang-hari
Jika diartikan batang artinya pohon kayu dan hari adalah waktu pergantian kemunculan matahari.Pengertian ini diartikan dalam bahasa Melayu Indonesia, jika digabung tidak mendapatkan kesesuaian arti dan rancu serta aneh. Jika diartikan dalam bahasa Lampung Batang artinya pohon kayu dan akhi artinya tiang pondasi rumah yang terbuat dari kayu.
Arti kata batang-hari di Sumbagsel adalah sungai, hanya ada sedikit perbedaan di Lampung yaitu Batang-akhi tapi tetap artinya sungai. Pada masa lalu masyarakat Lampung menyebut sungai adalah batang akhi sedangkan way adalah air. Sebagai contoh batang-akhi way tebu kata lengkapnya demikian yang artinya sungai air tebu. Kata batang-akhi adalah asli bahasa Lampung. Kata Batang-akhi sendiri masih dipakai dalam acara adat.Batang-hari adalah nama sungai di Jambi yang artinya juga Sungai.
Filologi adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sastra, sejarah, dan linguistik.Selain itu Filologi juga merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno.Tugas seorang sejarawan dan filolog untuk menggali keterkaitan dan meneliti naskah-naskah kuno di dunia yang mungkin ada keterkaitannya dengan bahasa Lampung dan tidak hanya sampai disitu tapi juga berkenanaan dengan kateristik kelampungan, maksudnya apakah bisa memilah-milah kata-kata yang asli berasal dari bahasa Lampung, serta dapat diartikan maksunya, atau hanyalah kata-kata serapan dari bahasa asing. Meskipun serapan tentu mempunyai sejarah dan waktunya, patut diingat orang asli Lampung pada masa dahulu tidak pernah sembarangan dalam memberikan nama atau jejuluk baik untuk benda, manusia, kota dll.
Penulis : Antoni
Bahasa Lampung sebenarnya sangat menarik untuk diteliti karena penuh makna serta banyak sekali memiliki kandungan nilai sejarah, salah satu contohnya adalah matakhani dan batang akhi.
Matakhani
Untuk menyebut kata matahari masyarakat Lampung biasa menyebutnya dengan kata "matakhani", bila kita pecah perkata maka akan dihasilkan kata mata-kha dan ni yang artinya adalah mata-dewa matahari-nya. Kata kha atau Ra artinya adalah dewa matahari,terlihat Kha atau Ra berubah bunyi menjadi Ha pada kata mata-ha-ri.
Berikut ini adalah penjelasannya; Dalam bahasa Lampung "khani"artinya adalah "Hari". Perhatikan kalimat berikut ini di "negerini haga pekhang", yang artinya "di negerinya mau perang". Negeri-ni artinya adalah negeri-nya, jadi "ni" artinya adalah "nya". Singkatnya kata khani terdiri dari dua kata yaitu "kha" dan "ni". Jika "ni" artinya adalah nya bagaimana dengan "kha". Kha atau Ra, logat bahasa Lampung "R" berbunyi "kh".Pada sejarah Mesir di zaman kekaisaran Firaun ada dewa yang disembah yaitu "dewa penguasa langit berlambang matahari yang disebut "Ra".
Bukan sebuah kebetulan atau ilmu cocokologi untuk menghubung-hubungkan dengan mesir apalagi zaman piramida sebab terdapat persamaan kata dan juga arti. Khani artinya adalah "hari" sedangkan "Ra" adalah penguasa langit matahari. Arti "khani atau Hari adalah tiap-tiap kemunculan matahari.Jika arti Kha pada kata khani adalah dewa penguasa langit matahari dan "ni" adalah nya. Maka kata "khani" artinya " dewa mataharinya. Waktu Kemunculan matahari. Besar kemungkinan hubungan Lampung dan Mesir sudah ada sejak kurang lebih 4000 SM.
Batang-hari
Jika diartikan batang artinya pohon kayu dan hari adalah waktu pergantian kemunculan matahari.Pengertian ini diartikan dalam bahasa Melayu Indonesia, jika digabung tidak mendapatkan kesesuaian arti dan rancu serta aneh. Jika diartikan dalam bahasa Lampung Batang artinya pohon kayu dan akhi artinya tiang pondasi rumah yang terbuat dari kayu.
Arti kata batang-hari di Sumbagsel adalah sungai, hanya ada sedikit perbedaan di Lampung yaitu Batang-akhi tapi tetap artinya sungai. Pada masa lalu masyarakat Lampung menyebut sungai adalah batang akhi sedangkan way adalah air. Sebagai contoh batang-akhi way tebu kata lengkapnya demikian yang artinya sungai air tebu. Kata batang-akhi adalah asli bahasa Lampung. Kata Batang-akhi sendiri masih dipakai dalam acara adat.Batang-hari adalah nama sungai di Jambi yang artinya juga Sungai.
Filologi adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sastra, sejarah, dan linguistik.Selain itu Filologi juga merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno.Tugas seorang sejarawan dan filolog untuk menggali keterkaitan dan meneliti naskah-naskah kuno di dunia yang mungkin ada keterkaitannya dengan bahasa Lampung dan tidak hanya sampai disitu tapi juga berkenanaan dengan kateristik kelampungan, maksudnya apakah bisa memilah-milah kata-kata yang asli berasal dari bahasa Lampung, serta dapat diartikan maksunya, atau hanyalah kata-kata serapan dari bahasa asing. Meskipun serapan tentu mempunyai sejarah dan waktunya, patut diingat orang asli Lampung pada masa dahulu tidak pernah sembarangan dalam memberikan nama atau jejuluk baik untuk benda, manusia, kota dll.
Penulis : Antoni
No comments:
Post a Comment