Beberapa bulan lagi
tepatnya pada tanggal 18 maret Lampung akan memperingati hari jadinya yang
ke-51, Lampung hari ini sudah jauh berbeda dari dahulu karena dunia
telah telah berubah dan berganti rupa, masyarakat yang dahulu berpikiran
tradisonal kini dituntut segera
berubah berangsur-angsur menjadi masyarakat modern, berpikiran
maju dan kemudian menjadikannya polapikir, cara hidup serta pandangan hidup. Masyarakat
Perubahan tentang pemahaman akan agama dan kepercayaan serta pengaruh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan kemajuan ekonomi, merupakan
penyebab terjadinya perubahan pada masyarakat adat khususnya arti serta nilai
sebuah rumah adat Lampung dewasa ini.
Rumah adat Lampung bernama sessat, dan nama lainnya
adalah lamban balak dan nuwo sessat. Jumlah rumah adat semakin lama semakin
berkurang karena seiring berjalannya waktu pembangunan rumah adat menjadi
semakin sulit dan mahal karena masyarakat memiliki keterbatasan dana. Padahal
rumah adat adalah salah satu simbol identitas, simbol budaya, ciri khas budaya,
dan juga sebuah kebanggaan bagi masyarakat sebagai bukti bahwa budaya lampung
mempunyai sebuah perjalan sejarah tentang awal keberadaannya dan sampai hari
ini. Bukan hanya itu maju atau mundurnya budaya akan berdampak pada kemajuaan
suatu masyarakat.
Terbentuknya kabupaten-kabuten baru di lampung telah
membawa angin segar bagi masyarakat yang
telah lama bermimpi dan berharap itulah sebuah awal perubahan. Tentunya akan
berdampak
positif pada masyarakat Lampung, pemerintah telah memberikan sumbangsihnya kepada
masyarakat sehingga menjadi motor penggerak dibangunnya rumah-rumah adat Lampung
di setiap kabupaten, walaupun masih dirasa kurang karena terkesan lambat, minim
dana serta perhatian. Dalam pembangunan rumah adat Lampung ada yang sengaja
dibangun oleh pemerintah, ada juga yang dibangun atas kerjasama pemerintah dan
masyarakat, sedangkan pembangunan atas inisiatif masyarakat masih sangat kurang. Pembangunan
rumah adat yang diprakarsai serta murni atas inisiatif pemerintah adalah sebuah
prestasi yang harus kita banggakan patut diapresiasi sekaligus disikapi secara kritis,
kebijakan ini tentu berdampak sangat positif pada masyarakat yang mendambakan
majunya kebudayaan Lampung. Pemerintah memang diharapkan dapat memberikan
kontribusi lebih besar dalam pelestarian dan juga pengembangan budaya Lampung,
jadi tidak hanya sebatas dalam pembanguannya saja, tapi kemudian dibiarkan.
Pada masa
kini rumah adat Lampung tidak difungsikan secara baik, sungguh disayangkan
karena pembangunan itu telah menghabiskan dana yang tidak sedikit tapi tidak
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena kurang sekali ada dinamika dan
kegiatan didalamnya. Parahnya lagi ada yang terbengkalai dan juga tidak terawat, semoga kondisi yang tidak baik itu hanya terjadi pada sebagian rumah adat saja dan itu tidak terjadi
pada rumah adat yang lainnya.
Salah satu Bangsa yang patut
kita contoh adalah Jepang karena telah berhasil menjadi Negara moderen tanpa
harus kehilangan budaya aslinya. Bangsa Jepang telah mengalami kehancuran
akibat perang dunia ke-dua, hampir semua kota mereka dijatuhi bom oleh pesawat-pesawat
amerika, bangsa Jepang juga adalah satu-satunya bangsa di dunia yang pernah
merasakan ledakan bom atom atau bom nuklir. Walaupun bangsa Jepang telah mengalami
kehancuran dan kerusakan yang sangat dasyat tapi tidak membuat mereka menjadi anti
terhadap budaya luar dengan kemajuan teknologinya, Bangsa dan rakyat Jepang
mampu memadukan budayanya dengan kemajuan teknologi, bahkan kemajuaan teknologi
sudah diambil dan dijadikan bagian budaya mereka. Dan dalam waktu singkat
budaya moderen yang maju, yang berteknologi sudah menjadi bagian dalam budaya
mereka dan dalam waktu singkat pula bangsa Jepang sudah dapat berdiri sejajar
dengan bangsa maju lainnya.
Kemajuan budaya pada masyarakat
Lampung tidak terlepas dari rumah adat, oleh karena itu topik mengembangkan peran
dan fungsi dari rumah adat Lampung di zaman modern dan juga untuk mensikapi era
globalisasi akan sangat menarik sebab menurut pendapat John Naisbitt dan
Patricia Aburdene dalam buku; “Megatrends 2000” (1988:108) 4) dikatakan bahwa:
Pada abad 21, akan terjadi renaisans dalam seni dan gaya hidup global, yang
akan ditandai dengan munculnya Nasionalisme Kultural, dimana semakin homogennya
gaya hidup masyarakat, akan semakin memperkokoh ketergantungan masyarakat
terhadap nilai-nilai yang lebih dalam, seperti: agama, bahasa, seni dan sastra.
Sementara dunia luar akan tumbuh semakin sama, maka masyarakat akan semakin
menghargai tradisi yang bersemi dari budaya masyarakat itu sendiri.
Secara tradisional rumah adat Lampung berfungsi
sebagai rumah tempat diselenggarakan upacara
adat istiadat atau tempat berkumpul atau balairung. Selain itu sebagai tempat
diselenggarakannya kegiatan dibidang seni, sastra dan budaya.
Pada masa kini rumah
adat Lampung dituntut tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelestarian saja
tapi juga dalam hal pengembangan fungsinya. Pemerintah dan masyarakat adat
harus memiliki sebuah rencana bersama yang melompat jauh kedepan seperti menjadikannya
wadah untuk tujuan politik masyarakat adat, kemudian sarana pengembangan
ekonomi kreatif masyarakat, transformasi dan aplikasi teknologi seperti
tekhnologi informasi serta berperan aktif untuk menghadang budaya-budaya yang
negatif.
Rumah adat Lampung bisa difungsikan sebagai sarana untuk
pendidikan politik agar tercapai semua tujuan-tujuan politik masyarakat adat
sehingga nantinya dapat membela kepentingan politik masyarakat adat secara
keseluruhan, untuk kepentingan politik masyarakat adat disini haruslah yang
positif dan bermanfaat dan tidak ada yang dirugikan, Rumah adat juga bisa
menjadi sarana untuk menampung semua aspirasi masyarakat kemudian disampaikan kepada
lembaga legislatif dan pemerintah. Selain itu rumah adat juga bisa difungsikan
sebagai sarana untuk mendiskusikan segala kebijakan pemerintah yang berpengaruh
terhadap masyarakat. Untuk pendidikan politik masyarakat adat bisa mengundang
pengajar-pengajar politik di perguruan tinggi terdekat sebagai pembicara atau
diambil dari lembaga-lembaga independen seperti NGO/ LSM yang mempunyai
reputasi baik. Tujuannya agar masyarakat adat tidak dicurigai terlibat dalam
kepentingan partai atau golongan tertentu.
Rumah adat harus ditingkatkan perannya sebagai
sarana untuk peningkatan ekonomi di masyarakat. Wujud dari ekonomi kreatif di
masyarakat seperti kerajinan tapis atau kerajianan khas Lampung lainnya. Rumah
adat dan pelatarannya bisa dijadikan sarana dalam berproduksi, sarana untuk
pelatihan serta aplikasi tekhnologi, seperti teknologi informasi. Karena masyarakat
modern kini dituntut bisa mengoperasikan, mengaplikasikan dan kemudian
mengambil manfaat dari pesatnya revolusi teknologi informasi.
Rumah adat juga dapat berperan lebih yaitu untuk
menghadang laju budaya negatif yang salah seperti penyebaran penggunaan narkoba
di kalangan masyarakat khususnya pada generasi muda, tokoh dan masyarakat adat
bisa bekerja sama dengan organisasi masyarakat yang prihatin terhadap maraknya
penggunaan narkotika. Disini peran rumah adat dengan komponen masyarakat adat
di dalamnya sangatlah penting karena dapat memberikan pendidikan, penyuluhan
kepada generasi muda tentang bahaya narkotika. Tokoh dan masyarakat adat
diharapkan dapat menjadi garda terdepan sebab keberlangsungan generasi muda
juga adalah keberlangsungan adat dan budaya Lampung itu sendiri.
Dalam pelestarian budaya Lampung,
masyarakat tidak harus kembali pada budaya masa lalu yang terikat oleh
dogma-dogma yang kaku dan merugikan, tetapi harus fokus dalam pengembangan
nilai-nilai adat dan budaya Lampung, agar dapat beradabtasi sehingga dapat
mencipatakan keselarasan dengan kemajuan zaman. Masyarakat adat Lampung tidak
mungkin kembali kemasa silam, tetapi justru harus menghadapi masa kini dan masa
yang akan datang. Untuk itu harus dapat mengambil manfaat positif dari
interaksi dengan budaya-budaya lain di Indonesia dan dunia. Sehingga suka atau
tidak suka akan terjadi transformasi dan saling pengaruh dan mempengaruhi
diantara budaya-budaya lokal serta budaya yang ada di dunia tentu harus dengan
budaya yang berpikiran maju, moderen
dan penuh dengan aplikasi
teknologi.
Semoga kedepan rumah adat Lampung menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pelestarian serta
pengembangan budaya asli Lampung, bisa berjalan seiring dan sejalan
dengan budaya moderen.
Meskipun budaya
Lampung mendapat gempuran serta pengaruh dari budaya luar namun masyarakat adat
dengan kebudayaannya mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam mempertahankan
keaslian budayanya, Biarkan
dan terima budaya asing yang maju sampai akhirnya jadikan pengaruh budaya
luar itu sebagai budaya Lampung.
Semua
akan mudah jika ada dukungan dari pemerintah serta semua komponen masyarakat
yang berkepentingan demi kemajuaan masyarakat dan budaya Lampung,
Tabik.
Penulis Antoni
No comments:
Post a Comment